JAKARTA - Isu pelanggaran HAM berat kerap kali "digoreng" ketika gelaran Pemilu tiba. Sejumlah aktivis 98 yang tergabung dalam Rumah Gerakan 98, menegaskan akan terus mengawal isu pelanggaran HAM berat seperti kasus penculikan dan penghilangan aktivis 97 dan 98, bukan hanya saat Pilpres berlangsung.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah menerima delapan rekomendasi dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam rangka memperingati hari Ham se-Dunia. Pada kesempatan itu, JK mengucapkan terima kasih atas rekomendasi yang diberikan kepada pemerintah.
Pada acara yang berlanngsung akhir tahun lalu itu, JK menekankan, tidak mudah untuk pemerintah mengungkap peristiwa pelanggaran HAM yang telah terjadi pada 20 atau 30 tahun silam.
Kendati begitu, Ketua Umum Rumah Gerakan 98, Bernard AM Haloho menegaskan, jajarannya akan terus mengawal isu tersebut hingga bisa dituntaskan.
“Isu ini akan terus kita suarakan, bersama-sama dengan elemen-elemen yang lain, termasuk dengan teman-teman aktivis 98 dari organ lain yang masih komit dengan isu ini. Karena isu pelanggaran HAM berat ini kan salah satu amanat daripada perjuangan reformasi 98,” ujar Bernard AM Haloho, Kamis (28/2019).