17 Tahun Tragedi Trisakti yang Melecut "Kristallnacht" Berdarah

Randy Wirayudha, Jurnalis
Rabu 13 Mei 2015 05:01 WIB
Mahasiswa Trisakti menggelar teatrikal memperingati tragedi 12 Mei 1998 (Foto: Antara)
Share :

Sementara di RS Sumber Waras, situasi sudah penuh dengan para mahasiswa yang mengevakuasi rekan-rekannya, sebagaimana penuturan salah satu keluarga korban Heri Hertanto.

“Di malam kejadian, saya dijemput teman-temannya (Hery). Katanya Heri di rumah sakit. Saya awalnya berpikir apakah dia kecelakaan, karena dia memang suka ngebut kalau naik mobil,” tutur Lasmiyati, Ibunda almarhum Heri kepada Okezone.

“Kita dijemput sekeluarga untuk ikut dengan mobil mereka (teman-teman Hery). Begitu saya datang ke (RS) Sumber Waras, itu keadaannya sudah seperti lautan manusia. Saya sendiri dituntun teman-teman Hery dan tahu-tahu dia sudah tergeletak di kamar mayat,” tandasnya.

Tragedi ini tak pelak jadi salah satu faktor pemicu kerusuhan besar 13-15 Mei di tahun yang sama. Kerusuhan yang bisa disetarakan dengan tragedi “Kristallnacht” (malam kaca pecah) berdarah di Jerman jelang Perang Dunia II, 9-10 November 1938.

Ketika itu, terjadi penyerangan terhadap etnis tertentu, di mana dalam kasus di Jerman, toko-toko dan rumah milik etnis Yahudi yang dirusak. Dalam kasus di Indonesia pada ’98, etnis Tionghoa yang jadi sasaran amuk massa, hingga tak hanya terjadi pengrusakan, tapi juga sampai penganiayaan, pemerkosaan hingga pembunuhan.

(Randy Wirayudha)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya