Menurut Yohan, kendala terberat yang harus dihadapi tim evakuasi itu sendiri, selain titik jatuhnya korban belum diketahui secara pasti. Lokasi di sekitar jatuhnya korban selalu diselimuti kabut.
Belum lagi, ancaman gas beracun yang keluar dari dalam kawah Gunung Merapi, ikut memperlambat proses pencarian.
"Lokasi di mana korban dilaporkan jatuh selalu diselimuti kabut dan sering turun hujan. Belum lagi, gas beracun yang keluar dari dalam kawah, ikut menambah beratnya proses evakuasi. Sedangkan untuk melihat kawah secara aman dari dekat, baru bisa dilakukan pada pukul 12.00 WIB. Setelah itu kawah kembali diselimuti kabut," papar Yohan kepada Okezone, Minggu (17/5/2015).
Menurut Yohan, bila memang benar korban jatuh ke dalam kawah Gunung Merapi, diperkirakan korban berada di kedalaman 100-200 meter. Bila memang benar, maka tim hanya berharap ada keajaiban saja.
Sementara itu bantuan perlengkapan alat bantu pernafasan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) untuk melindungi dari gas beracun yang sangat berbahaya kembali didatangkan dari BPBD Klaten. Selain mengirimkan bantuan peralatan, BPBD Klaten pun menerjunkan personel untuk membantu pencarian.