YOGYAKARTA - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono (Mbah Rono), mengingatkan seluruh relawan pencari mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta, Eri Yunanto (21), yang jatuh ke kawah Gunung Merapi, untuk berhati-hati.
Tim SAR harus tetap memperhatikan keselamatan meski sudah menggunakan masker full face. Dia menjelaskan, di kawah gunung paling aktif di dunia tersebut terdapat gas CO, CO2, dan H2S yang berbahaya bagi manusia.
"Jika suhu kawah di atas 200 celsius itu sangat berbahaya. Di samping tanahnya, gasnya juga berbahaya," jalas Mbah Rono saat ditemui wartawan di BPPTKG Yogyakarta.
Bahaya lainnya yang dihadapi Tim SAR adalah bebatuan di Puncak Garuda Gunung Merapi belum stabil pasca-erupsi 2010. Dia juga menyarankan Tim SAR untuk mengukur kekuatan tali bila ingin turun ke kawah mengevakuasi Eri Yunanto. Hal itu mengingat tingginya suhu di kawah.
"Batuan di atas Puncak Merapi belum stabil pasca-erupsi 2010. Tali itu juga kekuatannya berapa, dan itu harus diperhatikan," jelasnya.
Seperti diketahui, pendaki Eri Yunanto terjatuh ke kawah Gunung Merapi saat akan turun dari Puncak Garuda usai berfoto pada Sabtu 16 Mei 2015 siang. Menurut rekannya, Decky, saat akan turun dari batu tersebut, Eri memang ragu-ragu, mungkin karena takut terjatuh.
(Risna Nur Rahayu)