Eks Sekolah Stovia pun lalu digunakan untuk pendidikan MULO (setingkat SMP), AMS (setingkat SMA), dan unit belajar bagi calon asisten apoteker.
Namun, saat Jepang datang ke Indonesia, Belanda lantas mengubah peruntukannya menjadi markas tentara KNIL yang dibawa dari Ambon. Dan sekitar MKN pun sempat menjadi komplek pemukiman warga dari pulau Maluku yang masuk KNIL (Koninklinje Nederland Indische Leger) atau tentara Hindia-Belanda
"Jepang datang, 1942 lalu diganti jadi markas KNIL, khususnya tentara dari Ambon, Batalyon VI, sempat jadi kampung Ambon juga di kanan-kiri," kenangnya.
Setelah Indonesia merdeka, praktis MKN pun mangkrak. Hingga pada 1973, Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin mengambil alih gedung tersebut. Sekira sembilan tahun kemudian, Pemerintah Provinsi DKI lalu menyerahkan bangunan bersejarah itu kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Setelah merdeka mangkrak, 1973 Gubernur Ali Sadikin ambil alih dan dijadikan Gedung Kebangkitan Nasional, dan pada 1984 diserahkan ke pusat (Kemendikbud), baru dijadikan museum," pungkasnya.
(Randy Wirayudha)