Kiai Said Aqil Siap Berlaga di Muktamar NU

Solichan Arif, Jurnalis
Rabu 27 Mei 2015 00:47 WIB
Share :

KEDIRI- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Agil Siradj menyatakan siap memimpin kembali NU. Said mengaku masih banyak program yang belum selesai di era kepemimpinanya sekarang.

“Kalau masih dipercaya, saya siap memimpin kembali NU, “ujarnya kepada wartawan disela kunjungan ke kediaman KH Anwar Iskandar di Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan, Kediri, Selasa (26/5/2015). Sebelumnya “imam” tertinggi PBNU itu juga menghadiri acara wisuda santri Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri.

Dua hari Kiai Said berada di Kediri. Secara sosio religius Kediri memiliki sejumlah pondok pesantren besar. Ponpes di Kediri merupakan basis massa nahdliyin sekaligus “kiblat” para santri dan kiai yang bertempat tinggal di wilayah Mataraman.

Sebut saja Ponpes Lirboyo dan Ponpes Al Falah Ploso Mojo. Tidak sedikit kiai dan santri yang menjadi alumni ponpes Lirboyo. Dan itu terkait erat dengan dukungan suara dalam Muktamar NU ke-33 pada 1-5 Agustus 2015 mendatang.

Kiai Said menjelaskan beragam pekerjaan rumah hasil rekomendasi Muktamar NU Makassar kepada dirinya selaku Ketua Umum PBNU yang belum selesai. Di antaranya soal kesehatan. Selama kepemimpinannya NU baru bisa membangun empat rumah sakit. “Semua wilayah targetnya memiliki rumah sakit NU sendiri, “jelasnya.

Pada bidang pendidikan Kiai Said mengklaim sukses memperbanyak perguruan tinggi NU. Selama dia menjabat Ketua Umum PBNU setidaknya sudah berdiri 24 lembaga. Bahkan sebelum Muktamar di Jombang, satu perguruan tinggi dipastikan berdiri di Provinsi Kalimantan Selatan.

Sementara di wilayah pengkaderan, Kiai Said mengatakan sudah menggelar pelatihan 11 kali dengan melibatkan 30 kades di masing masing kegiatan. Acara itu menurutnya sukses melahirkan calon pemimpin muda NU. “Untuk hal itu silahkan dicek sendiri, “ katanya.

Pada ranah politik, Kiai Said menegaskan bahwa garis politik NU adalah menjadi penyokong pemerintah. Ia mengatakan sampai kapanpun organisasi yang didirikan Hadratus Syech KH Hasyim Asy’ari akan membela konstitusi yang sah.

Pernyataan Said menjawab realitas politik banyaknya gerakan yang menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo. “NU akan membela pemerintahan yang sah. Sampai kapanpun itu, “pungkasnya.

Sementara sejumlah kader muda NU Kediri berpendapat NU harus memiliki independensi terhadap pemerintah. Sikap itu wajib melekat pada pemimpin NU ke depan. Menurut Ketua PCNU Kota Kediri Ahmad Subakir, independensi akan menutup peluang pemerintah mengintervensi internal NU. “Ke depan NU harus lebih independen terhadap pemerintah, “ujarnya.

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya