“Awalnya gempa kecil terasa, dan berhenti. Sesaat kemudian, gempa dahsyat langsung terjadi,” ungkap Sasamoto kepada NHK.
“Guncangan gempa itu terasa sangat kuat sampai-sampai untuk diam berdiri saja saya tidak bisa, apalagi berjalan,” lanjutnya.
Sesaat setelah gempa berkekuatan 7,8 SR terjadi, Bandara Internasional Narita yang merupakan akses utama wisatawan menuju Tokyo langsung ditutup. Semua kereta komuter maupun kereta cepat di Tokyo juga dihentikan sementara, dan pertandingan sepak bola di sana pun dihentikan.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))