Dari penelusuran Okezone, Chappy mengatakan bahwa makna dari hak prerogatif presiden dan tidak ada ketentuan posisi Panglima TNI harus bergilir dari angkatan satu ke yang lain. Berarti posisi itu memang bukan dari AU.
“Akhirnya kita semua mengerti bahwa makna hak prerogatif Presiden dan tidak ada ketentuan harus bergilir. Itu artinya bukan dari AU,” ungkapnya.
“Jabatan Panglima TNI bukanlah segala-galanya. Tugas-tugas AU walau mungkin tidak dipahami banyak orang, jauh lebih mulia untuk kita kerjakan bersama!,” lanjut Chappy.
Lebih lanjut, lulusan Akademi AU tahun 1971 ini meminta agar para anggota TNI AU tak perlu ikut rebutan apapun, termasuk posisi Panglima TNI.
“Bung Karno (Presiden Soekarno) bilang, RI itu Ibu Pertiwi (darat dan laut) ditambah Bapak Angkasa (Udara). Tugas Bapak adalah ngemong. Jadi, enggak usah ikut-ikut rebutan apapun,” tutupnya.
(Randy Wirayudha)