Sedangkan China telah menguji coba pesawat siluman hipersonik "Wu-14,". Uji coba itu bahkan sudah dilakukan empat kali sejak Januari 2014. Pesawat ini mampu membawa hulu ledak nuklir dengan kecepatan hingga 7.000 mph.
Kembali ke pesawat jet hipersonik X-51A milik AS, yang menurut DARPA pengembangannya bisa rampung pada 2023. Rencana pengembangan itu dimulai tak lama setelah pesawat Boeing Waverider terbang pada kecepatan Mach 5 (3.806 mph) menghantam laut dua tahun lalu. Sejak itu, militer AS terobsesi untuk memperbaikinya dengan teknologi pertahanan yang lebih baik.
”X-51 benar-benar bukti dari konsep uji coba. (Pesawat) ini menunjukkan bahwa Anda bisa mendapatkan mesin jet scram untuk pesawat yang bisa melesat dengan (kecepatan) hipersonik,” kata kepala ilmuwan Angkatan Udara AS, Mica Endsle, seperti dikutip Live Science, Sabtu (4/7/2015).
”Pesawat itu bisa pergi dengan kecepatan lebih dari Mach 5 sampai kehabisan bahan bakar. Itu tes yang sangat sukses dari sistem senjata hipersonik udara,” imbuh dia. DARPA mengakui, pengembangan pesawat tersebut untuk bersaing dengan militer Rusia.
(Sindonews.com)
(Pamela Sarnia)