Sebagian Wilayah Bali Dilanda Kekeringan

Rohmat, Jurnalis
Kamis 30 Juli 2015 15:19 WIB
Ilustrasi Kekeringan (Dok: Shutterstock)
Share :

JEMBRANA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) Wilayah III Denpasar memprediksi sebagian wilayah Pulau Bali selama dua bulan ke depan tidak akan diguyur hujan.

Pada musim kemarau, seperti Agustus ini, beberapa wilayah telah mengalami kekeringan karena minimnya curah hujan. Datangnya musim kemarau ditandai juga dengan kedatangan angin kencang yang meningkat kecepatannya.

"Angin ini sifatnya kering berasal dari timur tenggara," kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Made Suardana, saat dihubungi, Kamis (30/7/2015).

Akibatnya, beberapa wilayah mengalami kekeringan seperti di Kabupaten Karangasem, Nusa Penida; di Kabupaten Klungkung, Buleleng Barat; dan Bali Barat seperti di Kabupaten Jembrana.

Panjangnya musim kemarau ini juga tak lepas dari pengaruh Badai El Nino yang menyebabkan berkurangnya hujan. Dengan kata lain, musim hujan tahun ini di bawah normal.

Prediksi BMKG, musim kemarau akan berlangsung sampai September atau awal Oktober. Karena itu, dalam 30 sampai 60 hari ke depan diperkirakan sebagian wilayah Bali tidak akan diguyur hujan.

Kondisi ini tidak akan menjadi masalah bagi daerah-daerah yang memiliki tata kelola air yang baik seperti pemanfaatan embung atau waduk maupun sumur bor. "Bali Utara cenderung mengalami kekurangan air, demikian juga Nusa Penida dan Bali Selatan," sambungnya.

Sedangkan wilayah yang masih dalam kategori aman dari kekeringan yakni di wilayah Bali Tengah seperti kabupaten Badung, Tabanan, dan Gianyar.

Dalam mengantisipasi datangnya kemarau yang cukup panjang itu, kata Suardana, bisa saja setiap wilayah memaksimalkan potensi kearifan lokal yang dimiliki.

(Fiddy Anggriawan )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya