Pastor Amandus juga mengingatkan semua pihak untuk menghentikan segala tindak kekerasan dan pembunuhan. "Biarlah Yulianus dan Herman menjadi martir untuk menyuburkan benih kedamaian, keadilan dan cinta kasih. Darah mereka tidak mengalir sia-sia," ujarnya.
Georgorius Okoare selaku paman almarhum Yulianus meminta maaf kepada semua pihak atas terjadinya peristiwa berdarah di Koperapoka Timika pada Jumat (28/8) dini hari. "Mereka berdua kini merupakan milik Tuhan. Kejadian ini sepenuhnya merupakan rencana Tuhan yang tidak pernah diduga oleh siapapun. Jangan lagi ada dendam diantara kita. Kami mengiklaskan kedua anak kami pergi menghadap Sang Pencipta," ujar Georgorius.
Georgorius meminta semua pihak agar dapat hidup berdampingan bersama di Tanah Papua dengan saling mengasihi, saling memberi dan menerima serta saling memaafkan, bukan saling bertikai.
Upacara pemakaman almarhum Yulianus dan Herman dihadiri oleh Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Merauke Brigjen TNI Supartodi, Irwasda Polda Papua Kombes Pol Petrus Waine, dan Sekretaris Daerah Mimika Ausilius You.
(Muhammad Saifullah )