Roozkhosh menambahkan, latihan tersebut juga akan menampilkan sejumlah artileri mutakhir, seperti misil, bom, laser, dan rudal radar. Selain itu, AU Iran akan melakukan simulasi pengintaian, serangan udara maupun target darat, serta berlatih taktik pertahanan sipil.
Sebelumnya pada Jumat 4 September, Komandan Angkatan Udara Iran mengatakan, negaranya akan mencermati ancaman udara musuh dari jarak 3.000 kilometer di luar perbatasan negara.
“Garis pertahanan Iran tidak terbatas pada batas geografis, dan terima kasih dengan sistem pertahanan darat, maupun udara sehingga kami bisa mengetahui pergerakan musuh dari jarak 3.000 km,” ujar Komandan AU Iran Brigadir Jenderal Farzad Esmaeili.
(Jihad Dwidyasa )