“Pola hubungan politik itu bisa sangat dinamis, bisa saja oposisi atau kelompok di luar pemerintahan mendukung program pro-rakyat,” ujarnya.
Menurut Gun Gun, untuk pola hubungan politik ini, memang sewajarnya berjalan dinamis antara parpol di dalam dengan di luar pemerintahan.
“Tapi soal posisi politik harus tegas. Misalkan di luar kekuasan atau di dalam kekuasaan. Jadi parpol sepertinya harus mempelopori soal kejanggalan ini, apakah di luar pemerintahan atau di dalam pemerintahan,” imbuhnya.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))