DENPASAR - TNI AD dari Kodam IX/Udayana dalam memperingati HUT TNI ke-70, menampilkan teatrikal kekuatan dan perjuangan Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman dalam melawan penjajah dari Belanda.
Teatrikal kolosal ini sedikitnya menceritakan tentang perjalanan Jenderal Soedirman dengan diikuti oleh ratusan personel TNI AD dari Kodam Udayana, di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali.
Diceritakan awalnya pada tahun 1948, masyarakat hidup tenang dan tenteram, melakukan aktivitas seperti biasanya. Namun tiba-tiba ada suara kapal cocor merah (Pesawat P-51 Mustang) yang menggemparkan warga setempat.
Saat itu juga Jenderal Soedirman yang sedang sakit, langsung mempimpin perang gerilya melawan penjajah. Mulai sejak itu, Jenderal Soedirman melatih para prajuritnya. Saat terjadi penjajahan, semua warga mengikuti perang tersebut hanya berbekal dengan bambu runcing.
Meskipun ada penjajah, situasi di daerah tersebut masih tenang, dan mereka juga beraktivitas seperti biasnaya seperti bercocok tanam dan berdagang. Hal tersebut nembuat para penjajah dari Belanda cemburu dengan situasi tersebut, saat itu juga mereka menyerang dengan kekuatan penuh.
Melihat itu, Jenderal Soedirman langsung menyerbu para penjajah tersebut. Pasukan Jenderal Soedirman kali ini memenangkan perang tersebut.
Menurut, Danrem 163/Wira Satya, Kolonel (Inf) I Nyoman Cantiasa, menceritakan, digelarnya kesenian tari kolosal menceritakan tentang nilai kejuangan jenderal sudirman yang berani melawan penjajah dari Belanda.
“Kita sebagai penerus TNI ini harus mengikuti apa yang menjadi nilai leluhur yang sudah ditinggalkan oleh beliau, dalam rangka membangun TNI ini,”terangnya, di Denpasar, Senin (5/10/2015).
(Randy Wirayudha)