Meskipun ada penjajah, situasi di daerah tersebut masih tenang, dan mereka juga beraktivitas seperti biasnaya seperti bercocok tanam dan berdagang. Hal tersebut nembuat para penjajah dari Belanda cemburu dengan situasi tersebut, saat itu juga mereka menyerang dengan kekuatan penuh.
Melihat itu, Jenderal Soedirman langsung menyerbu para penjajah tersebut. Pasukan Jenderal Soedirman kali ini memenangkan perang tersebut.
Menurut, Danrem 163/Wira Satya, Kolonel (Inf) I Nyoman Cantiasa, menceritakan, digelarnya kesenian tari kolosal menceritakan tentang nilai kejuangan jenderal sudirman yang berani melawan penjajah dari Belanda.
“Kita sebagai penerus TNI ini harus mengikuti apa yang menjadi nilai leluhur yang sudah ditinggalkan oleh beliau, dalam rangka membangun TNI ini,”terangnya, di Denpasar, Senin (5/10/2015).
(Randy Wirayudha)