Perang gerilya ini dilakukan oleh Jenderal Soedirman saat serangan Agresi Militer kedua Belanda yang menghancurkan Ibu Kota RI pada saat itu, Yogyakarta pada tahun 1948.
Menurut Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi, kisah teatrikal ini mengilhami spirit atau semangat dan kegigihan seorang Jenderal besar.
"Semangat dan kegigihan beliau harus kita ikuti. Khususnya, untuk anggota TNI dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI," kata Sumardi, Senin (5/10/2015).
Jiwa tersebut, lanjutnya, harus dijadikan teladan dan kekuatan oleh prajurit-prajurit TNI masa kini. Dalam peringatan HUT ke-70, ini para prajurit dari berbagai kesatuan menampilkan sejumlah atraksi seperti beladiri militer Yong Moo Do, hingga demonstrasi pasukan kolone senapan. Kemudian, defile pasukan dan pameran alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
(Randy Wirayudha)