Golput Melanda Pemilu Mesir

Randy Wirayudha, Jurnalis
Selasa 20 Oktober 2015 11:35 WIB
Pemilu Mesir sepi "peminat" (Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS)
Share :

ALEXANDRIA – Pemilu Parlemen Mesir yang digelar sejak Minggu, 18 Oktober lalu ternyata sepi pemilih. Meski para pegawai pemerintah diberikan libur setengah hari pada Senin, 19 Oktober kemarin, sayangnya golongan putih (golput) alias warga yang memilih untuk tak memilih lebih dominan.

Terlebih dalam pemilu ini, Ikhwanul Muslimin dan sayap partainya, Freedom and Justice Party, dilarang ikut pemilihan. Sementara nama-nama calon legislatif (caleg) yang mayoritas loyal pada Presiden Abdel Fattah al-Sisi, sangat jarang dikenal warga Mesir sendiri.

Seperti yang terjadi di 14 wilayah Mesir, termasuk Alexandria, di mana seperti dilansir BusinessInsider, Selasa (20/10/2015), di kota terbesar kedua Mesir itu hanya tercatat 10 persen warganya yang datang ke tempat pemilihan suara (TPS). Sementara sisanya memilih golput.

“Kami tak tahu apa-apa tentang para calon ini. Jadi, saya takkan memberikan suara saya pada seseorang yang tak layak mendapatkannya,” tutur seorang warga Alexandria, Michael Bassili.

“Sebagai pemuda, kami berusaha membenahi negara kami dan kami akan berupaya melakukannya. Tapi orang-orang ini (caleg) hanya tertarik pada uang dan diri mereka sendiri,” tambah pemuda berusia 19 tahun itu.

Bagaimana tidak, pasalnya warga hanya diberikan pilihan para caleg yang menurut mereka takkan bisa mendirikan demokrasi yang layak. Para calegnya mayoritas berasal dari para mantan antek Hosni Mubarak dan para perwira militer yang loyal pada Al-Sisi.

“Warga Mesir memperlihatkan respons terbaik dengan tidak mendatangi TPS. Ini memalukan dan mereka (pemerintah) tak bisa mengelak bahwa ini memalukan,” cetus Khaled Dawoud, mantan jubir Partai Liberal, seperti disitat NYTimes.

“Pemilu ini takkan membantu pembangunan demokrasi atau parlemen yang sebenarnya yang bisa memunculkan presiden yang bertanggung jawab,” tandasnya.

Adapun pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mesir, memilih irit suara soal minimnya animo warga Mesir di berbagai wilayah. “Komisi Pemilihan Umum tak mengumumkan angka rata-rata pemilih sejauh ini,” timpal jubir KPU Mesir, Omar Marwan.

Dari beberapa sumber, disebutkan bahwa jumlah pemilih pada Pemilu Parlemen Mesir kali ini lebih rendah dari pemilu sebelumnya pada 2012, di mana ketika Mubarak masih berkuasa, jumlah pemilih mencapai 54 persen dari sekira 27 juta rakyat Mesir.

Putaran pertama pemilu sudah dihelat sejak hari Minggu lalu untuk 14 provinsi, termasuk Alexandria serta Giza. Sementara putaran kedua akan digelar di 13 provinsi yang tersisa, termasuk Ibu Kota Mesir pada 22-23 November mendatang.

Pada putaran pertama terdapat 2.548 nama caleg di tujuh daftar kertas suara, untuk memperebutkan 286 kursi di parlemen. Pemungutan suara disediakan di 5.460 TPS dengan pengamanan yang ketat, serta diawasi 16 ribu pemuka hukum.

(Randy Wirayudha)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya