MALANG - Organisasi perlindungan hutan dan satwa atau Pro Fauna prihatin terhadap maraknya generasi muda yang mem-posting perilaku jahat terhadap satwa liar di media sosial.
Ketua Pro Fauna Indonesia Rosek Nursahid menegaskan, fenomena semacam ini menunjukkan gagalnya pendidikan konservasi di sekolah-sekolah. Sebab, mereka tidak sadar kalau yang dilakukan melanggar hukum.
"Dari sisi etika, membunuh satwa secara keji dan memakannya serta mem-posting-nya ke media sosial juga tak beretika," kata Rosek, Selasa (20/10/2015).
Lebih lanjut Rosek menambahkan, ini merupakan tanggung jawab pemerintah untuk kembali serius dalam pendidikan konservasi di sekolah-sekolah.