BERLIN – Ketika para pengungsi Timur Tengah di beberapa tempat mendapat serangan sebagai dampak teror-Paris, Alex Assali nampak tak terpengaruh. Pengungsi asal Suriah ini tak membalas dogma tersebut dengan kebencian pula.
Assali sendiri merupakan imigran Suriah penganut Kristen yang sudah tinggal di Berlin, Jerman, sejak 2007. Assali merasa bersyukur bisa melarikan diri dari negeri yang masih dikuasai rezim Bashar al-Assad itu dan mendapatkan suaka di Jerman.
Sebagai balasan, Assali memulai proyek “balas budi”, dengan memasakkan makanan khas Suriah yang diberikannya secara gratis, untuk para tunawisma.
Hal itu dilakukannya setiap hari Sabtu, di mana Assali selalu mendirikan stand makanannya yang dimasak langsung di stand itu, yang berada tak jauh dari Stasiun Alexanderplatz, Berlin.
Di stand itu, Assali juga menuliskan motif dirinya melakukan hal itu di beberapa lembar kertas yang di-print secara sederhana. Salah satunya bertuliskan: “Memberikan sesuatu sebagai balasan untuk masyarakat Jerman”.
Kisah ini mencuat setelah sebuah situs, imgur.com, mem-publish fotonya ketika tengah memasakkan makanan hangat. Foto itu beredar luas dan memukau jutaan netizen.
Terakhir ketika berita ini dimuat, tercatat viewer foto tersebut sudah mencapai lebih dari 2,8 juta netizen. Kisahnya juga bikin haru para pengguna media sosial, baik Facebook dan Twitter.
“Seorang pengungsi Suriah menawarkan makanan untuk tunawisma Jerman – saya harap foto ini membungkam banyak orang (yang sinis terhadap pengungsi),” kicau salah satu pengguna Twitter, @stefanbr0.
“Seorang #Pengungsi Suriah memberikan makanan untuk tunawisma di Jerman. Semoga dunia bisa melihat hati mereka (pengungsi) yang luar biasa,” kicau akun lain, @charlesfrith.
Sementara, seorang teman Alex yang ‘menjepret’ foto tersebut, Tabea Bü, menyatakan dalam akun Facebook-nya: “Alex dan saya sangat dibanjiri dengan feedback dari foto ini. Kami menerima pesan dari semua orang di dunia. Kami berdua tak pernah menyangka posting-an kecil ini jadi perhatian. Tapi kami senang bisa membawa secercah cahaya buat dunia!,”.
(Randy Wirayudha)