JAKARTA - Puluhan pecinta anjing mengampanyekan gerakan "Setop Konsumsi Daging Anjing" di hari bebas berkendara atau car free day, di Bundaran HI, Jakarta.
Para pecinta anjing atau dog lover yang datang dari 20 komunitas ini menyebarluaskan bahaya mengonsumsi daging anjing.
Koordinator aksi Christina Fajar menuturkan, saat ini masih banyak masyarakat yang mengonsumsi daging anjing karena percaya hal itu baik bagi kesehatan. Menurutnya, hal itu tak bisa dibenarkan.
Sebab, belum ada bukti medis yang menyatakan daging anjing bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
"Anjing ini bukan hewan ternak ya, jadi tidak layak konsumsi. Kalau yang konsumsi itu hanya budaya, jadi budaya (mengatakan mengonsumsi daging anjing) ini akan menjadi sehat dan sebagainya, ini hanya rumor, jadi di medis belum ada bukti sama sekali," kata Christina di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (13/12/2015).
Sementara itu, untuk menyebarluaskan gerakan ini, Christina mengaku pihaknya telah menggelar penyuluhan di sekolah-sekolah terkait bahaya mengonsumsi daging anjing. Selain itu, ia juga mengungkapkan keinginannya untuk bekerjasama dengan pemerintah.
"Dengan kampanye seperti ini, dengan edukasi ke sekolah-sekolah ya, jadi kita pelan-pelan, dan kita akan ke pemerintah juga, kerjasama dengan pemerintah," kata dia.
Ia pun menegaskan, daging anjing secara alami mengandung banyak bakteri yang bisa menyebabkan penyakit di tubuh manusia. Tidak peduli anjing yang dikonsumsi tersebut tergolong sehat, namun tetap tak layak konsumsi.
"Intinya daging anjing itu memang tidak layak konsumsi, banyak sekali penyakit, mau yang sehat kek, mau yang enggak kek, udah tidak layak konsumsi," ujar Christina.
Pihaknya berharap segala upaya tang dilakukan sinkron dengan usaha pemerintah untuk menghilangkan kebiasaan mengonsumsi hewan peliharaan ini pada masyarakat Indonesia.
"Jadi sebenarnya pemerintah sudah melakukan sidak untuk perdagangan daging anjing ini. Mudah-mudahan keinginan kami soal (konsumsi) daging anjing ini tidak ada lagi," tutup dia.
(Susi Fatimah)