"Kami merasa tersinggung. Ini penghinaan buat kami sebagai orang sunda. Apalagi ada tuduhan tentang Purwakarta dalurat aqidah. Kami tidak mau kalau FPI menjadi provokator yang membuat Purwakarta tidak kondusif," ujar Nurwin.
Nurwin mengatakan, warga Purwakarta mempersilahkan kegiatan dakwah. Namun dakwah yang dilakukan jangan provokatif. Apalagi menghina atau menuduh pihak-pihak atau kaum yang tidak mendasar dengan pandangan sebelah mata.
"Seperti dakwah yang dilakukan oleh Habib Rizieq, kami tidak setuju dakwah seperti itu. Selalu provokator, mengina bahasa Sunda, menginjak-injak harga diri orang Sunda maka dari itu, warga Purwakarta menolak kedatangan Habib Riziq," tuturnya.
Kedatangan massa AMSM yang belakangan diketahui berasal dari gabungan puluhan Ormas dan kepala desa di Purwakarta ini diterima langsung oleh Ketua DPRD Purwakarta Sarip Hidayat. Masa AMSM meminta DPRD mengeluarkan penolakan Habib Rizieq datang ke Purwakarta secara tertulis.
"Ya, seluruh aspirasi kami tampung. Mengenai harus adanya penolakan kedatangan Ketua Ormas Islam secara tertulis dan sebagainya kami belum bisa jawab sekarang. Karena kami akan melihat dulu, jangan sampai keputusan yang gegabah menjadikan persoalan jadi tidak kondusif," ujarnya.
(Risna Nur Rahayu)