Turki kini coba menawarkan normalisasi hubungan, dengan kompensasi negaranya dibantu dalam hal energi gas alam oleh Israel. Hal itu, menurut Arya, jelas karena dampak konflik dengan Rusia yang pengaruhnya jadi ke mana-mana. Turki yang pada awalnya membela Gaza, pada akhirnya harus mengurangi standar prinsipnya demi pragmatisme ekonomi warganya, dan juga stabilitas demokrasi politik di negaranya.
Arya lalu menuturkan bahwa Rusia pun kini telah mengubah pandangan maupun pendekatannya terhadap Eropa (negara-negara Barat dan NATO). Hal itu juga merupakan dampak dari rusaknya hubungan dengan Turki.
“Rusia pun kini telah mulai mengubah pandangan maupun pendekatannya terhadap Eropa, walaupun belum sepenuhnya. Itulah mengapa saya katakan bahwa 2016 merupakan awal munculnya peta dunia baru yang diperkuat dengan adanya konflik Rusia-Turki,” ucap Arya.
“Bukan tidak mungkin, potensi terbentuknya aliansi baru yang belum pernah ada sebelumnya, yakni aliansi Amerika Serikat, Rusia, dan Eropa (NATO), menarik dilihat dari semua ini,” sambungnya.
Jika hal tersebut terjadi, Arya menuturkan bahwa itu artinya adalah reskenario Perang Dunia I. Maksudnya, ketika ada negara-negara beraliansi untuk memperebutkan wilayah tertentu, lalu setelah wilayah tersebut sama-sama telah ditaklukkan, kemudian negara anggota aliansi itu bagi-bagi kekuasaan. Jelas serupa dengan Perang Dunia I.
“Ya, jelas ini mirip dengan Perang Dunia I kan, itulah sebabnya saya katakan bahwa jika aliansi AS-Rusia-Eropa terbentuk, maka reskenario Perang Dunia I akan terjadi. Namun, dalam konteks ini yang diperebutkan adalah wilayah Suriah dan Irak di Timur Tengah,” ujar Arya.
Pria yang saat ini menjadi Tenaga Ahli Bidang Luar Negeri di Komisi I DPR RI itu menambahkan, sewaktu dirinya berada di Lebanon pada 2015, pembicaraan mengenai peta pembagian wilayah dari prediksi terbentuknya aliansi baru itu memang sudah tersebar luas.
“Sewaktu saya di Lebanon, beberapa surat kabar di sana hampir sehari-hari itu bahasnya tentang peta pembagian wilayah itu. Saya pikir untuk beberapa tahun ke depan, prediksi itu masih akan mengemuka,” ungkap Arya.
(Rahman Asmardika)