"Bahan mentahnya bukan dari Alquran sebenarnya. dari bahan kaligrafi," sambungnya.
Menurut Sarwa, Pemerintah Kabupaten Wonogiri langsung membersihkan wilayahnya dari terompet tersebut begitu alat tiup itu meledak di masyarakat.
"Malam itu sudah tidak ada, bersih. Tapi awalnya dari Kabupaten Kendal dulu kan," pungkasnya.
Seperti diketahui, menjelang akhir tahun 2015, Jawa Tengah dihebohkan dengan beredarnya ratusan terompet dari sampul Alquran. Pertama kali, terompet itu diketahui beredar di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Dari situ, ternyata produksi terompet berasal dari Wonogiri. Persebaran terompet itu meluas hingga ke sejumlah wilayah di Jawa termasuk di Ibu Kota Jakarta.
(Awaludin)