DALAM kamus besar bahasa Indonesia, gembong merujuk pada tiga arti. Pertama ialah harimau yang bulunya belang-belang. Kedua berarti jagoan dan ketiga dimaksudkan sebagai orang terkemuka. Gelar gembong, dengan demikian tidak dapat disematkan kepada semua orang. Terutama ketika kita membahas soal narkoba.
Gembong narkoba adalah raja di dunia obat-obatan terlarang. Dalam hal ini, mereka adalah orang-orang terkemuka, sekaligus harimau belang dan jagoan dalam dunia perdagangan gelap narkotika yang berkuasa atas sejumlah sindikat.
Beberapa juga menyebut mereka sebagai mafia atau godfather. Sebab selain perdagang obat-obatan terlarang secara ilegal, para raja narkoba ini sering kali terlibat dalam serangkaian aksi kriminalitas jalanan hingga tingkat elite.
Pergerakan mereka terbilang rapi dan terorganisir dengan baik, sehingga otoritas setempat bahkan agen keamanan internasional sekalipun dibuat kesulitan untuk menangkap mereka.
Kembali ditangkapnya gembong narkoba kelas kakap, Joaquín ‘El Chapo’ Guzmán Loera yang kabur dua kali dari penjara super ketat di Altiplano, Meksiko, merupakan insiden memalukan bagi Presiden Enrique Peña Nieto. Sedikitnya 30 sipir penjara diinterogasi karena diduga kuat terlibat dalam pelarian bos kartel narkotika yang satu ini.
El Chapo tentunya hanya satu dari puluhan gembong narkoba di seluruh penjuru dunia. Berikut, Okezone merangkum sepuluh gembong narkoba paling berkuasa yang terkenal keji sekaligus kaya di dunia:
1. Joaquín ‘El Chapo’ Guzmán Loera
Sosok raja narkoba ini layak kita bahas pertama. El Chapo adalah kartel narkoba Sinaloa yang dijuluki “Si Pendek”, karena ukuran tubuhnya. Sebagai gembong, ia terkenal jitu bernegosiasi dan menyelundupkan barang haram itu dalam skala besar, tidak hanya di Meksiko melainkan hingga ke Amerika Serikat dan mancanegara.
Oleh karena itu, ia menjadi salah satu bandar narkoba kedua paling dicari di Amerika Serikat (AS), setelah meninggalnya Osama bin Laden. Ia sekaligus menjadi kartel narkotik terkaya dalam sejarah menurut majalah Forbes pada 2009, dengan nilai kekayaan mencapai USD1 triliun. Itu baru yang diketahui, diduga perolehan finansialnya lebih dari itu.
Meski bertubuh mungil, bandar narkoba ini terkenal kejam dan perayu ulung. Geng narkobanya sering terlibat dalam perkelahian antar geng, terutama bersaing keras dengan Geng Zetas yang pernah menewaskan sekira 100 ribu orang.
Secara mengejutkan, istrinya adalah ratu kecantikan Meksiko, Erma Coronel. Mereka menikah sejak 2007 dan telah dikaruniai dua putri kembar. Di samping itu, kabar angin yang berhembus mengemukakan, El Rapido sebenarnya memiliki banyak perempuan simpanan. Salah satunya, Zulema Hernández ditemukan berakhir tragis di bagasi mobil pada tahun 2008 dengan ukiran huruf ‘Z’ di tubuhnya.
2. Frank Lucas
Membahas dunia narkoba, tak lengkap jika tidak mengulik tokoh yang satu ini. Frank Lucas, bermula dari agen heroin biasa menjadi mafia narkoba internasional. Lika-liku kehidupannya di bisnis gelap ini telah difilmkan Hollywood dalam ‘American Gangster’ yang rilis tahun 2007.
“Prestasi” terbesar pria kelahiran North Carolina, AS, 9 September 1930 ini, yakni ketika berhasil menyelinapkan sejumlah obat terlarang ke AS melalui peti mati prajurit AS yang baru saja meninggal dalam medan perang di Vietnam. Bermarkas di Harlem sejak 1960-1970, jaringan narkobanya tersebar dari New York hingga Asia Tenggara.
Berbagai cara dihalalkan untuk memuluskan usaha terlarangnya. Pembunuhan, pemerasan dan penyuapan merupakan modus operandinya. Dilansir dari Enki Village, Lucas memiliki nilai kekayaan sekira USD52 miliar.
Pada tahun 1976, ia ditangkap dan didakwa kurungan penjara 70 tahun atas perdagangan narkotika. Namun ia bebas lima tahun kemudian dan statusnya diturunkan sebagai saksi yang dilindungi.
3. Manuel Antonio Noriega Moreno
Selain sebagai gembong narkoba, Manuel Noriega dikenal sebagai diktator militer yang pernah memerintah Panama dari 1983 sampai 1989. Kejahatannya terkemuka di kalangan CIA (Agensi Intelijen AS), karena menjadi otak pertukaran senjata, perdagangan narkotik ilegal dan pencucian uang.
Diwartakan Mirror, ketika AS menginvasi Panama pada tahun 1989, Noriega akhirnya ditangkap sebagai tawanan perang. Di Miami, ia diadili dan dihukum karena perdagangan narkoba, pemerasan, dan pencucian uang, dan dijatuhi hukuman 30 tahun penjara.
Masa hukumannya di AS berakhir pada September 2007. Sambil menunggu permintaan ekstradisi dari Panama dan Prancis atas dakwaan pembunuhan pada tahun 1995 dan terlibat kasus pencucian uang pada 1999. Prancis akhirnya mengabulkan permohonan ekstradisinya pada April 2010.
Ia tiba di Paris seminggu kemudian dan menjalani persidangan ulang, ia terbukti bersalah dan dihukum penjara tujuh tahun pada Juli 2010. Pembebasan bersyaratnya dikeluarkan pada 23 September 2011. Ia diekstradisi kembali ke Panama untuk menjalani sisa 20 tahun masa hukumannya.
Disitat dari LA Times, jumlah kekayaannya ditaksir lebih dari USD300 juta. Di antara ratusan rekening bank dan sejumlah properti miliknya yang tersebar di seluruh dunia, diyakini ada sebuah istana seharga USD27 juta di Prancis Selatan yang dikaburkan kepemilikannya menjadi atas nama Vicky Amado, kekasih gelap Noriega.
4. Ochoa Bersaudara
Seperti kita ketahui Columbia adalah pusat perdagangan narkoba terbesar di dunia. Penguasa jaringan obat-obatan terlarang di Medellín ialah tiga bersaudara Ochoa, yakni yang tertua Juan David Ochoa Vásquez, diikuti Jorge Luis dan Fabio, yang berasal dari kalangan menengah ke atas dan berpendidikan.
Dari bisnis haram ini, diperkirakan USD6 miliar berhasil diraup ketiga bersaudara tersebut. Mereka ditangkap pada tahun 1991 dan keluar dari penjara pada tahun 1996. Pada tahun 1999, si bungsu ditangkap lagi dan dijatuhi hukuman penjara selama 30 tahun.
Jaringannya tersebar luas hingga ke AS dan negara-negara lain di dunia. Kekuasaannya di Medellin berbagi dengan gembong narkoba lain sekelas Pablo Escobar dan Carlos Lehder Rivas.
Ketika dipenjara selama lima tahun bersama-sama, mereka tidak pernah menelan makanan yang disediakan sipir penjara karena takut diracuni. Ibu merekalah yang membawakan makanan khusus setiap waktu ke penjara.
Setelah keluar dari penjara, mereka mengaku pensiun dari bisnis haram tersebut dan beralih ternak kuda. Diwartakan New York Times, Kakak tertua Ochoa, Juan David meninggal pada usia 65 tahun pada Juli 2013 akibat serangan jantung.
5. Carlos Enrique Lehder Rivas
Lahir dari ayah berkebangsaan Jerman dan Ibu Kolombia, bandar narkoba kelas kakap ini mampu mendulang kekayaan hingga USD2,7 miliar. Rivas sendiri masuk kategori gembong narkotik kedua di Kolombia, setelah kakak beradik Ochoa.
Pria kelahiran Armenia ini berkutat dalam bisnis kokain dan mengomandoi satu pulau kecil di Bahama, yang digunakan untuk memasok obat ke banyak tempat. Ia juga memegang kendali atas markas penyelundupan obat-obatan adiktif terlarang yang memiliki satu set lengkap pasukan bersenjata dan beberapa algojo hukuman gantung.
Dia menggunakan pesawat pribadi untuk menyelundupkan bisnis gelapnya. Pengagum John Lennon dan Adolf Hitler ini dijatuhi hukuman penjara selama 135 tahun pada tahun 1987. Akan tetapi, ia ditawari pembebasan bersyarat dan perlindungan sebagai saksi pada tahun 1992, yang membuat hukuman seumur hidupnya dikurangi menjadi 55 tahun.