PYONGYANG – Korea Utara (Korut) telah meluncurkan roket jarak jauh yang diklaim membawa satelit, walaupun negara tersebut telah dilarang oleh PBB untuk meluncurkan teknologi yang memiliki keterkaitan dengan misil.
Dilaporkan, ketika muncul kabar peluncuran ini, Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korea Selatan (Korsel) langsung meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pertemuan darurat pada hari ini juga.
Sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (7/2/2016) pertemuan darurat ini akan diadakan di New York, AS, pukul 11.00 waktu setempat.
Korut sendiri sebenarnya pernah memberi tahu pihak PBB bahwa mereka akan meluncurkan roket yang diklaim membawa satelit observasi. Namun rencana tersebut mendapat kecaman dari berbagai negara.
Korut menyatakan mereka akan meluncurkan roket tersebut pada 8-25 Februari, namun pada Sabtu kemarin, mendadak negara ini merubahnya menjadi 7-14 Februari.
Roket tersebut dilaporkan diluncurkan dari arah lintasan di Selatan Korut, dan lintasan tersebut melewati pulau selatan Jepang yaitu Pulau Okinawa. Sebagaimana diwartakan oleh kantor berita Korsel Yonhap, peluncuran roket ini dapat gagal menuju luar bumi dan dapat jatuh ke wilayah Jepang.
Jepang sendiri telah menyiapkan dua peluncur misil udara yang dikatakan Negeri Sakura tersebut sebagai langkah pencegahan jika roket Korut ternyata berbahaya untuk negara ini.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan peluncuran ini sebagai sesuatu yang tidak bisa diterima. Pentagon memaparkan bahwa mereka terus mengawasi peluncuran roket tersebut namun percaya bahwa roket tersebut tidak akan menjadi ancaman AS atau sekutunya.
(Emirald Julio)