Ketika Istri Pilot Super Tucano Peluk Pusara Suami

Prabowo, Jurnalis
Kamis 11 Februari 2016 12:36 WIB
Istri Mayor Penerbang Ivy Safatillah, Diana Putri bersimpuh di pusara suaminya. (Foto: Prabowo/Okezone)
Share :

YOGYAKARTA - Upacara militer mengiringi pemakaman pilot pesawat Super Tucano yang jatuh di Malang, Mayor Penerbang Ivy Safatillah, di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta.

Upacara militer dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan TNI AU Adisucipto Yogyakarta, Marsekal Pertama Imran Baidirus.

Tembakan salvo sebagai penghormatan terakhir juga dilakukan petugas militer. Dalam ringkasan riwayat singkat, almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak.

Jabatan terakhirnya menjadi Kepala Fasilitator Pelatihan Pesawat Tempur Super Tecano Wing 2 Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang. Ia tinggal di Kompleks Amarta Blog G Lanud Abdul Rahman Saleh.

Pria kelahiran 9 April 1979 itu menempuh studi umum dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi dengan gelar Sarjana Sosial. Dia masuk ke AAU Yogyakarta pada 2000. Tanda jasa yang dimiliki, satya lencana kesetiaan selama delapan tahun.

"Atas nama negara dan TNI, dengan ini mempersembahkan kepada ibu pertiwi jiwa raga dan jasa-jasa almarhum," ujar Imran Baidirus, Kamis (11/2/2016).

Demi kepentingan dan keluhuran bangsa, lanjut dia, semoga jalan darma bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi seluruh personel. Dia juga berdoa agar almarhum diterima disisi-Nya.

Usai upacara militer, keluarga dan kerabat almarhum menggelar doa. Terlihat, istri sang pilot, Diana Putri yang sedang hamil besar memanjatkan doa.

Meski air mata menetes, ibu dua putra itu berusaha tegar. Dia bahkan sempat memeluk pusara suaminya. Beberapa kerabatnya terlihat menghibur agar tidak larut dalam kesedihan.

Begitu juga kedua anaknya yang terlihat sedih. Meski tidak sampai menetaskan air mata, raut wajah kedua bocah polos itu memperlihatkan duka.

"Kami kaget seperti tidak percaya apa yang terjadi. Tapi ini mungkin yang terbaik untuk anak saya, mohon dimaafkan segala kesalahan yang dilakukannya," kata Faisol Rozy, ayah sang pilot.

Sang pilot dimakamkan bersebelahan dengan alm Kapten Penerbang Dwi Cahyadi yang meninggal dunia saat melakukan aerobatic show dengan pesawat T-50i Golden Eagle pada Gebyar Dirgantara Yogyakarta, Minggu 20 Desember 2015.

(Abu Sahma Pane)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya