MOSKVA – Kendati posisi Rusia dan Arab Saudi dalam perannya pada krisis Suriah terbilang berseberangan, bukan berarti Presiden Rusia, Vladimir Putin, tak menjaga hubungan baik dengan Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Dalam rangka memperingati 90 tahun hubungan Rusia dengan Saudi, Putin berkontak dengan Raja Salman via sambungan telefon.
Seperti diketahui, Saudi mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Rusia yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet, pada sembilan dekade silam atau pada tahun 1926.
Diutarakan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dijelaskan pula tentang undangan Putin kepada Raja Salman, untuk bertandang ke Rusia kapan pun.
Dalam pembicaraan telefon Putin-Raja Salman, keduanya juga membahas solusi krisis Suriah, serta peran bersama untuk memastikan stabilitas dan keamanan di Timur Tengah serta Afrika Utara.
“Niat bersama diekspresikan lebih jauh dalam hal membangun kerja sama Rusia-Saudi di semua bidang. Semua pihak, termasuk Rusia, punya kepentingan menjaga integritas kawasan dan politik semua negara di Timur Tengah,” ungkap Peskov, dinulik TASS, Sabtu (20/2/2016).
“Termasuk juga Suriah. Pada saat yang sama, saya juga mengingatkan pernyataan Putin sebelumnya, perihal kebutuhan mengalahkan teroris demi menyelesaikan krisis (Suriah),” tandasnya.
(Randy Wirayudha)