60 Tahun Catatan Dukungan Indonesia untuk Palestina

Silviana Dharma, Jurnalis
Minggu 06 Maret 2016 21:07 WIB
Bendera Indonesia dan Palestina. (Foto: Merdeka)
Share :

JAKARTA - Hubungan antara Palestina dan Indonesia sudah terjalin dengan baik, sejak awal didirikannya Organisasi Kerja Sama Islam pada 1969.

"Palestina adalah negara Merdeka sejak November 1988 dan kami mengakuinya pada 1989. Demikian juga oleh PBB dan 137 negara lainnya, termasuk Indonesia, tapi kenapa Israel masih menduduki wilayah negara lain?" tukas Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia Hassan Kleib di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (6/3/2016).

Indonesia juga segera mengiyakan penempatan Kedutaan Besar Palestina di Jakarta pada tahun yang sama.

Hubungan baik antar kedua negara yang sudah dibangun sejak masa pemerintahan mantan Presiden Soekarno terus dijaga hingga kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Selama 60 tahun terakhir komitmen dukungan antar kedua negara, berikut adalah sejumlah bantuan yang telah diberikan Indonesia bagi perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.

1. Forum Internasional

Ini bukan pertama kali Indonesia mengedepankan kisruh Palestina. Pada 30 September 2015, Indonesia mendukung pengibaran bendera Palestina di Markas PBB, penguatan komitmen negara Asia-Afrika terhadap Palestina melalui Deklarasi Palestina, dan penyelenggaraan Konferensi Internasional Mempertanyakan Yerusalem pada Desember 2015.

2. Kerja Sama Bilateral

Agenda terbaru, Indonesia segera meresmikan pendirian Kantor Konsul Kehormatan Republik Indonesia di Ramallah dalam waktu dekat. Pemerintah Merah Putih juga pernah mencairkan bantuan kemanusiaan senilai USD1 juta pada Desember 2015.

Indonesia tak henti-hentinya berkomitmen melanjutkan program pembangunan kapasitas (capacity building) sesuai kebutuhan Palestina. Antara lain pada periode 2008-2015, memprakarsai lebih dari 135 program capacity building yang diikuti 1.364 warga Paletina, periode 2016 dijadwalkan tujuh program serupa.

Ditambah pembangunan fasilitas perawatan jantung di RS Al Shifa di Gaza, yang merupakan hasil hibah pemerintah Indonesia senilai Rp20 miliar kepada Islamic Development Bank.

3. Bantuan dari LSM

Tidak hanya pemerintah yang turun tangan membantu membangun perekonomian Palestina, bantuan juga datang dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di tanah air.

Mereka di antaranya datang dari LSM Indonesia MER-C yang andil dalam pendirian RS Indonesia di Gaza dengan luas 10.000 meter persegi, LSM Bulan Sabit Merah Indonesia yang mengirimkan sejunlah relawan medis, menawarkan program beasiswa bagi para pelajar di Palestina, ketersediaan ambulans, dan bahan pokok.

Ada juga dari Pos Kepedulian Umat (PKPU) yang mendatangkan hewan kurban dan solar cell, lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam pemberian bantuan berupa dapur umum, paket kesehatan, kursi roda, genset, paket lebaran, perahu nelayan dan beasiswa bagi seribu mahasiswa. Terakhir ialah Komite Nasional untuk Rakyat Palestina yang memberikan bantuan berupa obat-obatan, santunan anak yatim dan janda, fasilitas air bersih, dan karavan.

Tanpa bermaksud mengungkit semua kebaikan itu dan mengharapkan pamrih, inilah sejumlah konsistensi yang ditunjukkan Indonesia bagi kemerdekaan Palestina. Meski butuh proses yang panjang dan berlarut-larut, Jokowi meyakinkan akan terus mendukung solusi dua negara di tanah Yerusalem atau Al Quds Al Sharif.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya