JAKARTA - Operasi Tinombala yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri semakin membuat gembong teroris Abu Wardah alias Santoso semakin terdesak. Perburuan terhadap pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terus dilakukan di hutan-hutan dan pegunungan Poso, Sulawesi Tengah.
"Dari mulai awal Februari mereka sudah terjepit, cuma memang situasi medan, itu yang kita belum bisa (kendalikan), mudah-mudahan dalam waktu dekat," ujar Kepala Satuan Tugas Operasi Tinombala, Kombes (Pol) Leo Bona Lubis saat dihubungi, Rabu (16/3/2016).
Operasi Tinombala yang dilakukan sejak Januari 2016 itu diyakini Leo membuat posisi Santoso dan pengikutnya semakin terjepit. Menurut Wakapolda Sulawesi Tengah itu, pengikut Santoso diperkirakan masih sekira 25-30 orang.
"Kita tidak bisa memastikan jumlah pastinya, tapi perkiraan itu di antara 25 sampai 30 orang," jelas Leo.
Seperti diketahui Operasi Tinombala yang dimulai pada 10 Januari 2016 itu telah menewaskan setidaknya enam anggota kelompok teroris Santoso. Sedangkan di pihak aparat keamanan, sudah dua anggota Polri yang gugur.
Rinciannya, satu anggota polisi tertembak di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan dan seorang lainnya meninggal karena sakit saat sedang melakukan patroli di dalam hutan Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
(Risna Nur Rahayu)