Jika ada laporan kematian unggas, petugas langsung mendatangi lokasi untuk melakukan investigasi dan memastikan terkena flu burung atau tidak. Kemudian jika unggas tersebut positif terkena flu burung, maka petugas langsung memusnahkan bangkai tersebut dan melakukan penyemprotan di kandangnya.
"Pasalnya, penyebarannya lewat kotoran dan bangkai unggas itu, terlebih di Indramayu adalah daerah pertanian, biasa masyarakat membuang bangkai itu di saluran irigasi dan sungai yang bisa menular ke warga," terangnya.
Dia juga berpesan agar masyarakat selalu menjaga kebersihan unggas dan diri masing-masing. Yakni dengan cara mencuci tangan jika sehabis memegang unggas atau membersihkan kandang.
Sementara Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Agus Rohani mengakui penularan terhadap manusia bisa cepat, tergantung kondisi manusia itu. Namun jika unggas sudah positif flu burung, hal ini rawan menular kepada manusia. "Mengingat masih banyak masyarakat yang membuang bangkai di sungai," katanya.
(Abu Sahma Pane)