JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku tudingannya kepada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Efendi berpolitik lantaran lambatnya orang nomor satu di pesisir Ibu Kota tersebut membereskan permasalahan di Jakarta Utara.
"Itu sudah beberapa kali dia begitu, waktu Kalijodo juga begitu dia enggak mau buat SP1. Yang bikin SP1 itu Wali Kota Jakarta Barat. Saya panggil dia, 'saya mau buat surat sosialisasi' kata dia. Sejak kapan ada surat sosialisasi? Pelanggaran ya SP1, 2 dan 3. Terus yang Pasar Ikan dia juga menolak bongkar, alasannya itu tanah orang. Orang itu tanah Pasar Jaya kok. Ada 85 kios ditinggali orang yang dipakai buat tinggal, kok ngotot dia," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/4/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, keukeuh-nya Rustam menolak instruksinya tersebut membuat dirinya memanggil jajaran Pemko Jakarta Utara guna mencari solusi terhadap persoalan penggusuran warga.
"Alasannya, itu tanah orang. Tanah orang gimana tanah PD Pasar Jaya kok, memang kios di pakai tempat tinggal ngotot dia. Dan terus saya pangil dan kita enggak rekam tapi ada rekaman CCTV-nya. Dia panggil dan lurah dan camat sepakat ini tanah Pasar Jaya dan dia masih ngeyel. Sampai kemarin air meluap masuk ke Ancol dan saya tiap pagi kan kelihatan air lautnya," ungkap Ahok.