“Kegiatan ini sudah berjalan satu tahun, untuk sementara pasien yang datang merupakan jamaah pengajian rutin yang digelar atas kerjasama antara bank sampah Resik Becik dan Muslimat NU,” ujar Nunuk, Sabtu (21/5/2016).
Satu persatu pasien yang datang diperiksa dokter Trihandayani guna mendapatkan obat yang tepat. “Saya tidak mementingkkan honor, ini sebagai wujud sosial dokter terhadap masyarakat umum,” ujar Tri Handayani.
Sementara itu, Masruroh, salah seorang pasien mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut. Selain memudahkan dan hanya membawa sampah, warga yang datang juga mendapatkan hadiah.
Rata-rata pasien yang datang mengeluhkan penyakit batuk, pilek, kepala pusing dan gatal-gatal. Paguyuban bank sampah ini berharap, pemerintah setempat bisa memberikan pelayanan pengobatan murah kepada masyarakat kurang mampu meski dengan membayar menggunakan sampah.
(Angkasa Yudhistira)