'Ngarewahkeun', Tradisi Jelang Ramadan di Banjaran

Agregasi Pikiran Rakyat, Jurnalis
Kamis 02 Juni 2016 15:55 WIB
foto: PR Online
Share :

Selain itu menurutnya, mengirim makanan untuk ngarewahkeun ini tidak perlu banyak. Yang terpenting menunjukkan bahwa dirinya masih ingat keluarga serta kue untuk pamulang (membalas kiriman makanan) dari tetangga dan kerabat.

Menurut tokoh setempat, Anas, tradisi ngarewahkeun ini hanya ada di Kecamatan Banjaran, itupun hanya dilakukan beberapa desa saja seperti Desa Banjaran, Sindangpala, Kagok, dan Panyindangan. Berbeda dengan menjelang lebaran, hampir semua keluarga membiasakan kirim-kirim makanan kepada orang tuanya dan tetangga.

Itupun menurut KH.Anas beberapa tahun belakangan kegiatan ngarewahkeun hanya dilaksanakan oleh mereka yang masih ingin menjaga tradisi serta keluarga yang kondisi ekonominya cukup. Sedangkan keluarga kurang mampu mulai meninggalkannya karena mungkin tidak ada untuk membeli lauk pauk dan kuenya. Kalaupun ada lebih memilih untuk persediaan kebutuhan keluarga sendiri.

“Kalau zaman dulu semua rumah mulai seminggu menjelang puasa sudah saling kirim, makanya makanan di rumah selalu banyak. Sekarang di Sindangpala sudah mulai banyak yang meninggalkan kebiasaan ini. Sekali lagi ini bukan wajib tapi hanya sekedar tradisi,” ungkap Hamdi warga Sindangpala.

(Amril Amarullah (Okezone))

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya