Sebut Jilbab Mirip Serbet, Ahok Dinilai Tak Etis

Susi Fatimah, Jurnalis
Kamis 09 Juni 2016 10:08 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut jilbab mirip serbet tidak etis.

"Tidak etislah Ahok membanding-bandingkan jilbab dengan serbet,” kata Ariza di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Seharusnya, lanjut Ariza, Ahok melihat substansi jilbab daripada kualitas materi atau bahan dari jilbab itu sendiri. "Jangan menilai pada kualitas materinya, yang harus dinilai substansi atau kualitas substansi, yaitu menutup aurat," jelasnya.

Ketua DPP Partai Gerindra ini menambahkan, substansi jilbab termasuk yang dipakai siswi-siswi di Jakarta merupakan kesopanan dan menutup aurat. "Meski pakai sutra kalau terbuka dan terlihat tidak sopan, lebih baik karung gandum sekalipun asalkan menutup aurat. Itu lebih terhormat," katanya.

(Baca juga: Ahok Imbau Guru Tak Paksakan Siswi Pakai Jilbab)

Ariza menuturkan, seharusnya sebagai pemimpin daerah Ahok menganjurkan masyarakat untuk berpakaian yang sopan. "Sekalipun Ahok non-muslim,” tandasnya.

Dengan begitu, sambungnya, dapat mendorong anak-anak berpakaian sopan dan mengurangi tindak kekerasan seksual yang akhir-akhir ini begitu marak.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengimbau guru-guru di Ibu Kota agar tak memaksakan anak muridnya memakai jilbab.

Ia mengatakan, hal yang lebih tepat dilakukan guru dalam menumbuhkan kesadaran kepada muridnya untuk benar-benar menjalankan ajaran agama Islam adalah memberi pelajaran agar kesadaran itu tumbuh sendiri.

Pemaksaan seperti pengenaan kewajiban bagi siswi untuk mengenakan jilbab dinilai hanya membuat siswi sekadar menjalankan perintah sekolah.

"Anda (siswi) kalau mau memakai jilbab, pakai yang benar. Bukan karena jilbab adalah bagian seragam sekolah (diwajibkan sekolah). Enggak mau saya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 8 Juni 2016.

Ahok menceritakan pengalamannya melihat kewajiban mengenakan jilbab bagi siswi di daerah asalnya, Kabupaten Belitung Timur. Di sana, usai keluar dari sekolahnya, siswi-siswi yang berjilbab di dalam lingkungan sekolah serta merta melepas jilbabnya.

"(Jilbab) yang dipakainya yang kayak serbet. Malah mungkin lebih bagus serbet di dapur saya. Begitu keluar dari sekolah naik motor bapaknya, langsung lepas jilbab," tuturnya.

(Susi Fatimah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya