Instruktur Mabuk Diduga Sebabkan 10 Anak Meninggal Dihantam Badai

Silviana Dharma, Jurnalis
Minggu 19 Juni 2016 22:12 WIB
Lokasi Danau Syamozero di Keralia, Rusia. (Foto: Google Maps)
Share :

KARELIA – Danau Syamozero di Karelia, Rusia baru saja memakan korban pada Minggu 19 Juni 2016 sekira pukul 11.15 waktu setempat atau pukul 15.15 WIB. Sedikitnya 10 anak, berusia antara 12 dan 15 yang semuanya berasal dari Moskow dan seorang dewasa meninggal akibat dihantam badai.

Rombongan kemah musim panas (summer camp) yang dimaksud terdiri dari 47 anak-anak dan empat orang dewasa. Sesuai rencana pelatihan, mereka mengadakan rekreasi di danau air tawar sekira 100 kilometer dari perbatasan Finlandia.

Nahas, di tengah danau ketiga kapal yang membawa seluruh anggota rombongan terhantam badai dan jungkir balik. Seorang anak perempuan 12 tahun selamat sampai di tepi daratan sendirian, dia melihat teman laki-lakinya bersimbah darah dan segera lari mencari bantuan.

Seorang instruktur telah ditahan terkait insiden ini. Seorang penduduk lokal, Tatiana, mengatakan instruktur di kemah musim panas yang tak jauh dari danau itu, memang terkenal suka mabuk-mabukan.

“Anginnya begitu kencang kemarin. Adalah sebuah kejahatan membiarkan anak-anak berlayar di danau itu,” tandasnya, seperti disitat dari Russia Today, Minggu (19/6/2016).

Setelah kejadian ini, Tatiana meyakinkan kamp tersebut sangat tidak layak direkomendasi. Dia berharap tidak ada orangtua yang mengirimkan anak-anaknya lagi ke perkemahan seperti itu. Menurut kesaksiannya, belum lama ini seorang petugas keamanan ditemukan meninggal tepat di dalam perkemahan tersebut.

Sejauh ini, 36 korban sisanya dikabarkan selamat. 25 orang di antaranya terdampar di suatu pulau di danau tersebut, 11 orang lagi sudah berada di rumah penduduk desa terdekat dan dua anak lagi belum diketahui keberadaannya.

Otoritas Moskow sudah mengirimkan tim penyelamat yang menyusuri lokasi kejadian dengan perahu dan helikopter, beserta tim medis, psikolog dan pekerja sosial. Wali Kota Karelia, Sergey Sobyanin, menyebutnya sebagai tragedi besar. Pemimpin Republik Karelia, Alexander Khudilaynen, juga diinfokan sudah berangkat menuju TKP.

(Silviana Dharma)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya