Dilansir BBC, Kamis (14/7/2016), bergabungnya Boris Johnson, Liam Fox, dan David Davis diharapkan perempuan kedua yang memangku jabatan PM Britania Raya itu dapat melancarkan proses negosiasi keluarnya Negeri Tiga Singa dari persekutuan 28 negara Benua Biru.
Mantan petinggi UKIP, Nigel Farage pun memuji penunjukan May atas Fox dan Davis sebagai pilihan yang insipiratif. “Saya merasa lebih optimis sekarang,” kicaunya di Twitter.
Di sisi lain, Osborne yang merasa disingkirkan, mengutuk perombakan kabinet May. Ia mengatakan, jabatan di kementerian yang baru merupakan hasil dari bagi-bagi kekuasaan, pascakampanye Brexit.
“Orang-orang akan bisa melihat dan menghakimi. Saya berharap perekonomian yang saya tinggalkan lebih baik daripada sebelumnya,” cuit Osborne melalui Twitter.
(Silviana Dharma)