ISTANBUL – Meskipun tensi antara Pemerintah Turki dan Amerika Serikat (AS) terus memanas, tapi Ankara tetap mengirimkan permintaan resmi ekstradisi Fethullah Gulen kepada Washington. Permintaan itu karena Gulen diduga kuat sebagai pelopor kudeta militer.
Kebenaran berita tersebut dikonfirmasi langsung oleh Perdana Menteri (PM) Turki Binali Yildirim saat bertemu dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di parlemen Ankara.
Pada saat bersamaan, Yildirim juga mengkritik AS yang meminta Turki untuk memberikan bukti keterlibatan Fethullah Gulen dalam kudeta militer di Turki baru-baru ini.
Menurut Yildirim, AS seharunya tidak lagi meminta bukti mengenai keterlibatan Gulen karena hal ini sudah jelas.
"Keterlibatan Gulen dalam kudeta militer adalah sudah jelas. Kendati demikian, kami tetap akan memberikan bukti kepada AS terkait keterlibatan Gulen dalam kudeta faksi militer,” ujar Yildirim, sebagaimana dilansir MEMO, Selasa (19/7/2016).
Sebelum ini, pernyataan pihak Turki terkait ekstradisi Gulen telah ditanggapi oleh Sekretaris Negara John Kerry. Menurut Kerry, penyerahan Gulen kepada Turki harus melewati sebuah proses.
Karena itu, Turki perlu mengirimkan bukti terlebih dahulu terkait keterlibatan Gulen dan bukan melempar tuduhan. Pemerintah AS nantinya akan menyelidiki, meneliti dan membuat kesimpulan objektif atas bukti tersebut.
(Ahmad Taufik )