Berawal Saling Tatap, Ratusan Pendekar Silat Mengamuk

Bramantyo, Jurnalis
Selasa 30 Agustus 2016 12:51 WIB
ratusan pendekar silat diamankan polisi (Foto: Bramantyo/Okezone)
Share :

KLATEN - Puluhan rumah di Desa Ngeseng, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jawa Tengah Selasa (30/8/2016) dini hari porak poranda dirusak ratusan anggota pencak silat SH Teratai.

Saat ini, 150 anggota perguruan pencak silat itu diamankan di Polres Klaten, Jawa Tengah. Meski aparat Kepolisian, Polres Klaten, sudah bisa mengendalikan situasi, namun di lokasi kejadian masih dijaga ketat pihak kepolisian.

Kapolres Klaten, AKBP Faizal mengatakan, aksi pelemparan batu ke rumah warga yang dilakukan oleh ratusan anggota perguruan silat SH Teratai ini sebenarnya dipicu masalah sepele.

Gesekan ini berawal antara Ridho Hakiki (17) warga Jetis, Klepu, Ceper, dan Denny Faturohim (21) warga Ngeseng, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Saat keduanya bertemu, mereka saling bertatapan.

Akibat saling menatap, keduanya pun tak terima. Dan pada hari Minggu 28 Agustus lalu keduanya terlibat perkelahian.

"Kejadian itu bermula antara Ridho yang anggota perguruan SH Teratai dan Denny saling pandang. Terus keduannya tak terima dan berkelahi," papar Faizal kepada wartawan di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (30/8/2016).

Menurut Faizal, sebenarnya perkelahian antar keduanya sudah diselesaikan di Polsek Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Kedua pria yang berseteru itu sudah membuat surat kesepakatan.

Namun, rupanya, ungkap Faizal, kesepakatan itu membuat salah satunya masih tidak puas. Selang beberapa hari sejak kesepakatan damai itu dibuat, sekitar pukul 23.00 WIB, Selasa dini hari, ratusan massa dari perguruan silat SH Teratai menggeruduk Desa Ngeseng sambil membawa berbagai senjata tajam seperti pedang, celurit, pipa dan tongkat.

Bahkan, para pendekar ini pun ditengarai juga sempat menganiaya warga. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Karena kalah jumlah, warga pun berlarian untuk menyelamatkan diri. Para pendekar silat ini pun makin emosi dan merusak rumah warga serta melempar batu ke berbagai arah. Sedikitnya, 17 rumah warga mengalami pecah kaca, pintu, jendela dan atap hancur.

Beruntung, situasi bisa dikendalikan setelah Polres Klaten menerjunkan dua pleton pengendali massa (dalmas), satu pleton Brimob ditambah satu pleton TNI dari Kodim Klaten.

Selain mengamankan 150 pendekar dari SH Teratai, polisi juga menyita puluhan senjata tajam yang dibawa para pendekar ini. Saat ini, 150 pendekar masih diamankan.

Agar situasi tak berkepanjangan, Kapolres Klaten yang terjun langsung mengendalikan suasana, menemui tokoh-tokoh dari SH Teratai. Kapolres pun berharap, agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami pastikan situasi telah kondusif, dan pelaku-pelaku yang terlibat akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku, kami akan periksa,” tegasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya