YOGYAKARTA - Tujuh pasangan melangsungkan akad nikah barsama di Stasiun Tugu, Yogyakarta. Mereka terlihat ceria di hari yang sakral dengan disaksikan sanak saudara dan kerabat masing-masing mampelai.
"Senang bisa nikah di Stasiun Tugu. Tak terbayang bisa melangsungkan pernikahan di tempat yang penuh sejarah ini," kata Destiana Pramasya (26) seorang mampelai perempuan asal Kauman, Gondomanan, Kota Yogyakarta, di sela pernikahannya, Selasa (6/9/2016).
Status janda yang selama ini melekat padanya hilang setelah dipersunting kekasihnya Iskandar (37) yang juga tinggal di Kauman. Keduanya sudah menjalin asmara selama kurang lebih tiga tahun silam hingga melepas masa lajang.
Diah -sapaan akrabnya- mengikuti nikah bareng itu setelah mengetahui informasi dari media sosial Facebook. Dia bersama Iskandar sepakat untuk mengikuti nikah bareng secara gratis di Stasiun Tugu.
Ketua panitia, Ryan Budi Nuryanto mengatakan, usia termuda dari ketujuh pasangan itu berusia 20 tahun. Sementara pasangan yang tertua berusia 49 tahun. Ijab kabul dipimpin Suhardi dan Sehono, penghulu dari KUA Gedongtengan. Ketujuh pasangan itu juga langsung diberi buku nikah setelah dinyatakan sah.
"Ada satu pasangan yang nikahnya di dalam kereta saat jalan. Yang lain di depan Stasiun Tugu, Yogyakarta," tandasnya.
Ryan mengaku banyak menerima order baik melalui pesan singkat maupun media sosial terkait nikah bareng yang digelar hari ini. Namun, dari banyaknya peminat itu hanya tujuh pasangan yang memenuhi persyaratan sehingga bisa mengelar hajatan ini.
Hajatan nikah bareng di Stasiun Tugu Yogyakarta dalam rangka lima tahun Forum Taaruf Indonesia (Fortais) mendapat dukungan banyak pihak.
Ryan yang juga Ketua Fortais Sewon, Bantul, mengatakan sudah 500 peserta yang ingin nikah bareng baik dari Jawa, maupun luar Jawa, dan bahkan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Hongkong yang usianya dari 22 hingga 70 tahun, dengan beragam profesi dan etnis.
"Slogan kita kan witeng tresno jalaran upoyo (cinta datang karena usaha), dan ketemu sedino kanggo nang donyo lan swargo (ketemu sehari buat di dunia hingga akhirat nanti)," katanya.
Pasangan nikah bareng hari ini adalah Slamet Purwanto (42). Duda asal Nayan, Maguwoharjo, Depok Sleman itu mempersunting janda Budi Murwanti (46) warga Rusunawa Jongke Sendangadi, Mlati, Sleman.
Kemudian, Crysna Marsono (23) warga Gedongkiwo Mantrijeron yang memperistri pujaan hatinya Kania Restu Fauzi (20) warga Tukangan, Tegalpangung, Danurejan. Lalu, Suyatno alias Walidi (49) warga Tembi Tempel, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Duda ini mempersunting Rusmini (42) warga Gatak, Timbulharjo, Sewon, Bantul yang statusnya janda.
Selanjutnya, pasangan Mujiyanto (37) warga Kuncen, Wirobrajan, yang statusnya duda. Dia memperistri Reni Kurniawati (29) asal Bekasi yang tinggak di Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Yogyakarta.
Pasangan kelima, Muslimin (29) asal Brebes yang tinggal di Keparaan Lor, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Pria lajang itu mempersunting janda kembang, Susi Sunarni (23) warga Sumuluh Kidul, Ngeposari, Semanu, Gunungkidul. Selanjutnya, Jumari (42) warga Kutu Tegal, Sinduadi, Sleman. Duda ini memperistri Salimah (47) warga Somodaran, Yogyakarta yang berstatus janda. Terakhir pasangan Iskandar dan Diah warga Kauman.