Guna mengantisipasi masih adanya orang yang mudah terpedaya modus gaib di zaman modern ini, tokoh senior MUI itu menyarankan pola pendidikan agama dan dakwah harus menekankan akidah terlebih dahulu. Seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW misalnya yang harus ditanamkan akidah selama 13 tahun.
Kepintaran seseorang, sambung Cholil, tidak memastikan bahwa dia memiliki iman yang kuat. Sama halnya padepokan, pesantren atau pun majelis taklim yang ternyata tidak selalu benar bentuk pengajarannya, kecuali orang-orang beriman yang mengerjakan amal saleh sebagaimana yang diperintahkan dalam Alquran.
"Orang Islam yang berilmu. Ilmu itu tidak menjamin, kalau dia ditanamkan akidah di pesantren yang benar seperti nabi menanamkan di Makkah itu baru akidahnya benar. Tidak semua pesantren ajarannya benar dan maksimal, kalau secara ilmu oke, tapi secara penanaman akidah banyak pesantren yang tidak kuat sehingga tamat pesantren dia bisa jadi liberal bahkan bisa jadi komunis. Orang PKI itu kan ketua umumnya Islam," pungkasnya.
(Arief Setyadi )