Bukti-bukti konkrit yang berhasil dikumpulkan berupa rekaman suara percakapan kelompok pemberontak sedang mendiskusikan penggunaan misil Buk. Selain itu juga yang paling dipermasalahkan adalah video rombongan militan pro-Rusia hingga foto-foto mereka sebelum menembakkan misil tersebut ke pesawat MH17.
JIT juga menyebut bahwa misil Buk tersebut ditembakkan dari teritori Rusia di Desa Pervomayskoye ke arah selatan Snezhnoye. Sementara penyidik Rusia berpendapat sebaliknya. Mereka saat ini juga masih berupaya menyelidiki data primer dari radar satelit Utyos T yang merekam saat kejadian. Deputy Chief Designer stasiun Lianozovo Electromechanical Plant, Viktor Mescheryakov, meyakinkan akan segera mengirimkan data temuan mereka kepada penyidik Belanda.
"Kami tidak bermaksud menyalahkan pihak manapun, tetapi kami cuma ingin penyelidikan soal ini dilakukan secara objektif. Jangan hanya dengarkan Ukraina dan mengabaikan temuan kami," ungkap Galuzin.
JIT terdiri dari 10 negara yang warganya menjadi korban dalam insiden tersebut. Di antaranya, Belanda, Malaysia, Australia, Belgia dan Ukraina.
MH17 pecah berkeping-keping dan bangkainya jatuh di Donbass. Seluruh penumpang dan kru pesawat tewas. Jumlah korban tewas mencapai 298 orang.
(Silviana Dharma)