SEOUL – Kepala Staf Kepresidenan Korea Selatan (Korsel) Lee Won-jong mengajukan pengunduran diri di tengah skandal yang menyeret Presiden Park Geun-hye. Perempuan berusia 64 tahun itu tengah disorot karena ketahuan meminta saran urusan kenegaraan kepada orang di luar pemerintahan bernama Choi Soon-sil.
Istana Kepresidenan Cheong Wa Dae atau Gedung Biru menuturkan, permohonan pengunduran diri Lee telah diterima pada Rabu 26 Oktober 2016. Surat diajukan setelah Park Geun-hye meminta maaf kepada publik atas kebocoran dokumen berisi pidato kenegaraan ke Choi Soon-sil.
“Kami siap untuk melakukan apa pun demi mengubah situasi saat ini dan mengatasi tantangan ini ketika waktunya tiba. Kami (Sekretariat Kepresidenan) sangat menyesal atas kegagalan untuk memperhatikan presiden sehingga telah mengecewakan masyarakat,” ujar Sekretaris Kepresidenan untuk Urusan Politik, Kim Jae-won, mengutip dari Yonhap, Jumat (28/10/2016).
Kim menambahkan, staf kepresidenan akan bekerja sama secara aktif dengan investigasi pihak pengadilan yang ditunjuk untuk menangani kasus tersebut. Popularitas Park Geun-hye terjun bebas dan berada dalam titik terendah sepanjang karier politiknya akibat skandal tersebut.
Hubungan Choi Soon-sil dengan Park Geun-hye telah terjalin selama empat dekade. Perempuan itu diduga menggunakan hubungannya dengan sang presiden untuk ikut campur dalam sejumlah urusan kenegaraan, termasuk kebijakan-kebijakan yang bersifat sensitif.
Oposisi pemerintahan menyebut Choi Soon-sil sebagai presiden bayangan akibat skandal tersebut. Para pengkritik pemerintah meminta dilakukan perombakan dalam staf kepresidenan. Sejumlah unjuk rasa juga terjadi dengan tuntutan agar Park Geun-hye mengundurkan diri.
(Wikanto Arungbudoyo)