Pengamat: Partai Republik dan Kebijakan, Alasan Warga AS Pilih Trump

Antara, Jurnalis
Senin 07 November 2016 08:30 WIB
Capres AS dari Partai Republik, Donald Trump. (Foto: Reuters)
Share :

NEW YORK - Partai Republik beserta gaya pemerintahan dan kebijakannya merupakan alasan utama bagi sejumlah warga Amerika Serikat (AS) untuk memilih Donald Trump dalam pemilihan umum presiden AS 2016, kata David Boaz, seorang pengamat politik dari Cato Institute -- sebuah organisasi think tank peneliti kebijakan publik AS.

"Tingkat ketidaksukaan kepada Trump sangat tinggi. Namun, orang yang tidak menyukai dia masih tetap memilih dia. Mengapa mereka melakukan itu? Jadi, seseorang mungkin tidak menyukai Trump, tetapi tetap memilih dia karena lebih menyukai pemerintahan di bawah Partai Republik daripada Demokrat," kata David Boaz saat ditemui di Washington DC, Sabtu 5 November.

Menurut Boaz, para pendukung Trump dan atau Partai Republik tidak memilih Hillary Clinton -- capres AS dari Partai Demokrat -- karena tidak menyukai gaya pemerintahan Demokrat yang dinilai terlalu liberal dan terlalu banyak peraturan.

"Beberapa orang mengatakan tidak menyukai Trump, tetapi Hillary akan menunjuk 4.000 birokrat liberal berpengeluaran besar pengatur pajak. Sementara Trump akan menunjuk 4.000 birokrat Republik yang mungkin tidak hebat, tetapi tidak akan berpengeluaran dan memberi beban pajak lebih besar, dan tidak terlalu mengatur seperti Hillary," ujar dia.

"Jadi, pilihannya bila anda berpikir pemerintahan Demokrat Obama dan Clinton yang lebih mengatur dan lebih mengenakan pajak sebagai sesuatu yang buruk untuk Amerika maka anda akan memilih Trump," kata dia.

Boaz menambahkan alasan lain para pemilih di AS mendukung Trump dan Partai Repubik adalah terkait dengan kebijakan terhadap isu imigran.

"Ada juga warga Amerika yang berpikir bahwa kami memiliki terlalu banyak penduduk imigran dan harus dikurangi atau dibatasi, dan mereka senang dengan ide Trump -- yang ingin membatasi masuknya imigran -- maka mereka akan cenderung memilih dia," kata dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya