Prajurit Ketanggung
Nama Ketanggung berasal kata dasar ‘tanggung’ berarti 'beban berat’. Secara filosofis Ketanggung bermakna pasukan dengan tanggung jawab yang sangat berat.
Bendera Prajurit Ketanggung adalah Cakra Swandana, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam, di tengahnya adalah gambar bintang bersegi enam dengan warna putih. Cakra Swandana berasal dari bahasa Sansekerta ‘Cakra’, senjata berbentuk roda bergerigi dan kata Kawi ‘Swandana’ berarti kereta.
Prajurit Mantrijero
Nama Mantrijero berasal dari Bahasa Sansekerta, ‘Mantri’ berarti juru bicara dan ‘Jero’ berarti dalam. Secara harfiah kata Mantrijero berarti pasukan yang mempunyai wewenang ikut ambil bagian dalam memutuskan segala sesuatu hal dalam lingkungan Keraton.
Klebet Prajurit Mantrijero adalah Purnamasidhi, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam, di tengahnya adalah lingkaran dengan warna putih. Purnamasidhi berasal dari kata Sansekerta, yaitu ‘Purnama’ berarti bulan penuh dan kata ‘Siddhi’ berarti 'sempurna'. Secara filosofis Purnamasidhi bermakna pasukan yang diharapkan selalu memberikan cahaya dalam kegelapan.
Prajurit Bugis
Nama Bugis berasal kata bahasa Bugis. Secara filosofis Prajurit Bugis bermakna pasukan yang kuat, seperti sejarah awal mula yang berasal dari Bugis, Sulawesi.
Dwaja Prajurit Bugis adalah Wulan Dadari, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam, di tengahnya adalah lingkaran dengan warna kuning emas. Wulan Dadari berasal dari kata ‘Wulan’ berarti bulan dan ‘Dadari’ berarti mekar. Secara filosofis bermakna pasukan yang diharapkan selalu memberikan penerangan dalam kegelapan, ibarat berfungsi seperti munculnya bulan dalam malam yang gelap yang menggantikan fungsi matahari.
Prajurit Surakarsa
Nama Surakarsa berasal dari kata ‘Sura’ berarti berani dan ‘Karsa’ berarti kehendak. Jika diartikan dalam Bahasa Sansekerta, Surakarsa berarti bermakna pasukan yang pemberani dengan tujuan selalu menjaga keselamatan putra mahkota.
Klebet Prajurit Surakarsa adalah Pareanom, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hijau, di tengahnya adalah lingkaran dengan warna kuning. Pareanom berasal dari kata ‘Pare’ yakni tanaman merambat berwarna hijau yang buahnya jika masih muda berwarna hijau kekuning-kuningan dan ‘Anom’ berarti muda. Secara filosofis Pareanom bermakna pasukan yang selalu bersemangat dengan jiwa muda.
(Fransiskus Dasa Saputra)