HAIFA – Kebakaran hutan melanda kota terbesar ketiga di Israel, Haifa. Penduduk kota ini diperkirakan ada 300 ribu orang per 2015 dan sekarang hampir 60 ribunya telah mengungsi menghindari amukan si jago merah.
Api diketahui telah menyebar lebih dari tiga hari. Petugas pemadam kebakaran dan militer sudah dikerahkan, tetapi nyalanya tetap membara. Alhasil, enam negara turun tangan membantu pemadaman.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Washington Post, Jumat (25/11/2016), sedikitnya 10 pesawat pemadam kebakaran diterbangkan dari Rusia, Turki, Kroasia, Yunani, Italia dan Siprus ke pangkalan udara Israel untuk memadamkan api.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis 24 November pagi waktu setempat untuk meminta bantuan. Grey Cardinal pun setuju mengerahkan dua pesawat pemadam kebakarannya untuk memuntahkan air ke atas lokasi kejadian.
Selain keenam negara tersebut di atas, media lokal menghembuskan kabar bahwa sebuah pesawat supertanker dari Amerika Serikat juga akan segera mengudara di atas Haifa dalam waktu 24 jam dari sekarang.
Di sisi lain, petugas pemadam kebakaran di Israel juga disibukkan dengan proses evakuasi warga setempat. Otoritas di Haifa menyatakan, sudah 10 kawasan yang dikosongkan terkait insiden kebakaran yang diyakini ada unsur kesengajaan tersebut.
Netanyahu memastikan orang yang bertanggung jawab akan dihukum seberat-beratnya, jika benar kebakaran di Israel terjadi karena ulah manusia. Saat ini, polisi sudah menahan empat warga Palestina yang diduga lalai dalam menyalakan api unggun.
Namun begitu, ada keterangan juga dari lembaga pemantau cuaca nasional bahwa kebakaran dipicu musim kemarau yang menyambangi Israel selama beberapa bulan terakhir. Angin musim panas yang begitu kering meniupkan api yang bermula di kawasan hutan hingga merambat ke mana-mana.
Api menyebabkan kerusakan di mana-mana, termasuk pada sejumlah bangunan dan mobil. Sejuh ini belum ada laporan korban tewas maupun terluka. Akan tetapi, layanan mobil ambulans mengaku telah mendapat ratusan panggilan untuk merawat orang-orang yang terpapar asap kebakaran.
Beberapa saksi mata menggambarkan kebakaran hutan yang terjadi di Haifa telah mengubah kota itu bak medan perang. Daerah yang terdampak paling parah, antara lain di Nataf dekat Bukit Yerusalem, Modi’in dan rumah penduduk dekat Neve Shallom, komunitas kecil yang terletak di antara Yerusalem dan Tel Aviv, di mana umat Yahudi dan Arab hidup berdampingan.
Akses jalan utama menuju Yerusalem ditutup menyusul semakin luasnya cakupan kebakaran. Jalur perlintasan kereta di utara Kota Binyamina dan Hadera juga ditangguhkan. Petugas pemadam kebakaran menutup jalan selagi mereka memadamkan titik api di dekatnya, di kawasan Caesarea.
Terdapat tujuh tim pemadam kebakaran menyisir Rishonim Junction dekat pusat Kota Rishon Leizon. Mereka bergotong royong mencegah api menyambar gudang dan pom bensin terdekat.