Polisi mengamankan barang bukti berupa pisau yang dibuang dipinggir sumur. Pisau itu masih berlumur darah. Ketika hendak dievakuasi, korban sempat meronta dan menolak dievakuasi.
“Aku pilih neng ngomah wae. Emoh…emoh… (Saya pilih di rumah saja. Tidak mau… tidak mau…),” teriak Wiwin, seperti dikutip dari Solopos.com, Jumat (16/12/2016).
Petugas medis juga mengalami kesulitan memasang jarum infus ke lengan Wiwin saat di dalam mobil ambulans. Saat hendak disuntik, Wiwin justru mengancam mencekik lehernya sendiri. Akhirnya Zaeni memerintahkan agar Wiwin langsung dibawa ke RSUD Sragen agar segera mendapat penanganan medis.
Zaeni menjelaskan, tindakan tragis yang dilakukan Wiwin diduga karena depresi komplikasi penyakit yang tak kunjung kambuh. Dari keterangan keluarga, kata dia, Wiwin juga mengalami gangguan kejiwaan.
(Fransiskus Dasa Saputra)