BEKASI - Tim Basarnas yang ikut dalam proses evakuasi pekerja proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon, Pajar Sidik (21) mengungkapkan awal mula Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad korban di bawah runtuhan bangunan tangga darurat.
Kepala Seksi Operasi dan Komunikasi Basarnas, Agust mengatakan penemuan korban itu, berawal saat tim gabungan yang terdiri dari Polri, PMI, Petugas Pemadam Kebakaran dan pihak pengembang menemukan bercak darah korban yang menempel pada besi.
"Titik awal penemuan jasad korban tadi, setelah tim melihat adanya bercak darah di besi coran yang berada pada ke dalaman 7 meter dari permukaan atas reruntuhan," kata Agust, Kamis 5 Januari 2017.
Menurut Agust, ketika menemukan bercak darah atau luka di besi coran tersebut, pihaknya pun memperkirakan jasad korban ada di kedalaman 50 sentimeter dari bercak darah tersebut. "Dan perkiraan ini memang sudah diperhitungan. Faktanya, setelah kami lakukan proses penggalian yang difokuskan pada tanda itu ternyata korban berhasil ditemukan di posisi tersebut," ujarnya.
Agust mengungkapkan, saat korban ditemukan, tubuh yang pertama kali terlihat yakni bagian kepala. Korban ditemukan pada posisi telungkup menggunakan kaos merah dan celana hitam sekira pukul 20.45 WIB.
(Feri Agus Setyawan)