Dijelakannya, pemerintah bisa melakuan upaya pencegahan dengan mencegah sirkulasi ternak baik mausk, dan keluar dari daerah endmik. "Jika diperlukan daerah tersebut dilakukan isolasi sampai batas waktu tertentu. Pun Pasarhewan terdekat mungkin perlu ditutup sementara," bebernya.
Ali berharap petugas dinas peternakan dan kesehatan hewan untuk melakukan patroli dalam rangka kontrol emunkinan sebaran antrak. Piaknya pun siap membantu pemerintah. Bagi peternak jika menemukan gejala yang aneh maka segera melaporkan ke dinas terkait. "Spora antraks dapat bertahan puluhan tahun, oleh karena itu dapat dikartan penyakit zoonosis yang laten karena sewaktu-waktu bisa muncul jika penanganan tidak tuntas," ulasnya.
Ketua Departeman kesehatan masyarakan Veteriner, Fakultas kedokteran Hewan UGM drh Heru Susteya menambahkan, hewan dengan indikasi antraks menjadi perhatian serius. Adapun hewan yang terserang antraks ditandai dengan demam yang tinggi. sakit luar biasa pada bagian pinggang; Kepala dibentukan atau diputar-putarkan dan dalam waktu 10-36 jam akan mati dengan tanda-tanda keluar darah hitam diseluruh lubang.
"Hewan yang dicurigai menderita antraks tidak boleh dibedah bangkai, dan daging tidak boleh dikonsumsi," terangnya. (sym)
(Erha Aprili Ramadhoni)