MOSKOW - Rusia menyebut Ukraina merusak kesepakatan damai mereka. Hal itu disampaikan Kremlin setelah pasukan militer Ukraina diketahui pada Senin 30 Januari 2016 meluncurkan serangan ke wilayah Ukraina Timur yang merupakan markas kelompok pemberontak pro-Rusia.
Sebagaimana diwartakan Reuters, Selasa (31/1/2017), Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov mengatakan negaranya sangat prihatin dengan insiden tersebut.
"Kami menyesali dampak dari serangan tersebut yang mengakibatkan korban tewas dari kedua belah pihak. Tindakan agresif oleh angkatan bersenjata Ukraina telah merusak tujuan untuk mewujudkan kesepakatan damai," ujar Peskov.
Ia menambahkan, kelompok pemberontak tidak menghendaki adanya bentrokan senjata dan menuduh pihak berwenang Ukraina menggunakan serangan itu sebagai pengalihan isu dari masalah dalam negeri Ukraina.
Sementara militer Ukraina menyebut korban tewas dari pihaknya berjumlah tujuh orang. Pertempuran tersebut merupakan pertempuan paling mematikan antara militer dan pemberontak terhitung sejak pertengahan Desember 2016. (rav)
(Rifa Nadia Nurfuadah)