Gemuruh Takbir dan Kunjungan Raja Arab ke Masjid Istiqlal

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Jum'at 24 Februari 2017 13:01 WIB
Raja Faisal disambut Presiden Soeharto saat berkunjung ke Indonesia pada 1970. (Foto: M Saleh/Angkatan Bersenjata)
Share :

ALLAHU AKBAR.. Allahu Akbar...

Gemuruh takbir memenuhi halaman Masjid Istiqlal. Bukan oleh para peserta aksi damai, kala itu, ribuan umat Islam bertakbir menyambut kedatangan Al-Haramain Asy-Syarifain, Penjaga Dua Kota Suci, Raja Arab Saudi Faisal bin Abdulaziz. Kamis 11 Juni 1970, Raja Faisal mengunjungi masjid terbesar se-Asia Tenggara yang sedang dibangun tersebut.

Raja Arab Saudi disambut Menteri Agama Republik Indonesia KH Moh. Dahlan dan pemimpin proyek pembangunan Masjid Istiqlal. Penyambutan sang tamu agung juga dimeriahkan dengan barisan anak-anak memainkan rebana dan melantunkan lagu kasidah. Dikutip dari Antara, 11 Juni 1970, barisan penyambut Raja Faisal ini dikumpulkan dari 50 unit kasidah rebana dari penjuru Ibu Kota.

Penyambutan usai, Kepala Proyek Pembangunan Masjid Istiqlal Mayden Ir, Sudarto pun mendampingi Raja Faisal sambil menjelaskan tahap pembangunan yang sedang mereka lakukan. Saat dirancang, Masjid Istiqlal diperkirakan akan dapat menampung 40 ribu jamaah. Tinggi menara masjid yang dibangun sejak 1961 itu akan mencapai 66,66 meter.

Mengendarai mobil, Raja Arab Saudi kemudian diajak berkeliling proyek. Sesekali, Raja Faisal memberi komentar. Ia juga memberi penjelasan tentang bagaimana menentukan arah kiblat dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan saat membangun masjid.

Raja Faisal juga menyambangi bakal ruangan utama Masjid Istiqlal. Di sana telah menunggu para tokoh Islam termasuk H Moh. Natsir dan Menteri Negara Idham Chalid. Sang raja tampak bahagia, seperti terpancar dalam kata sambutannya.

"Saya merasa seperti berada di tengah keluarga sendiri. Saya tidak dapat menggambarkan kegembiraan yang sedang saya rasakan. Saya berharap, dari tempat ini dapat dipancarkan ajaran-ajaran Islam," ujar Raja Faisal kala itu.

Kunjungan Kedua, 47 Tahun Kemudian

Kini, 47 tahun berlalu sejak kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia. Sejarah akan terulang. Tamu agung dari pusat penyebaran Islam di dunia akan menginjakkan kaki di bumi Nusantara. Pada 1-9 Maret, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud akan mengunjungi Indonesia.

Adik tiri Raja Faisal itu akan menghabiskan waktu selama tiga hari di Jakarta. Salah satu tempat tujuan dalam kunjungan Raja Salman ke Indonesia adalah Masjid Istiqlal.

"Melihat bagaimana berbagai agama di Indonesia bisa hidup berdampingan. Kita lihat Istiqlal, kita lihat Katedral, itu simbol yang identik dengan keberagaman," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Armantha Nasir, di Kemlu, Kamis 23 Februari.

Masjid Istiqlal Sambut Tamu Dunia

Selama ini, Masjid Istiqlal selalu menjadi salah satu persinggahan para tokoh dunia yang mengunjungi Indonesia.

Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 2010, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyempatkan diri untuk melihat keindahan Masjid Istiqlal.

Dalam pesan yang dituliskan di buku tamu masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut, Obama memberi pengertian kepada orang di berbagai negara dan keyakinan bahwa mereka adalah anak-anak tuhan.

Mantan Presiden AS Barack Obama dan istrinya, Michelle, saat mengunjungi Masjid Istiqlal. (Foto: dok. Reuters)

Pada Februari 2014, Menlu AS John Kerry juga mengunjungi masjid simbol toleransi antar-umat beragama di Indonesia itu.

"Saya senang kembali ke kota yang dinamis ini (Jakarta). Kemarin saya sempat mengunjungi Masjid Istiqlal, saya merasa terhormat menjadi tamu dari rumah ibadah yang juga masjid terbesar ketiga di dunia dan terbesar di Asia," ujar Kerry kala itu.

Mantan Menlu AS John Kerry saat mengunjungi Masjid Istiqlal. (Foto: Reuters)

Sebulan kemudian, yaitu Maret 2014, Menlu Iran Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Javad Zarif berkesempatan melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta. Selain salat, Zarif juga memberikan ceramah di depan jamaah masjid.

Selain Obama, mantan presiden AS lainnya yang juga pernah berkunjung ke Masjid Istiqlal adalah Bill Clinton pada 1994. Tokoh lain yang mengunjungi masjid kebanggaan rakyat Indonesia itu di antaranya Pangeran Charles, Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Mantan Presiden Libya Muammar Gadafi, Mantan Presiden Cile Sebastian Pinera dan Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg.

Sejarah Singkat Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal merupakan salah satu ikon arsitektur modern di Indonesia yang dibangun pasca-kemerdekaan. Sang arstitek, Frederich Silaban, ternyata merupakan penganut Kristen-Protestan. Karya Frederich dipilih langsung Presiden Soekarno dari 30 karya peserta sayembara desain Masjid Istiqlal.

Simbol kemerdekaan dan persatuan Indonesia ini mulai dibangun pada 24 Agustus 1961. Pelatakkan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Presiden Soekarno. Sang proklamator pulalah yang memberikan nama "Istiqlal" yang dalam bahasa Arab berarti "merdeka".

Bagi Soekarno, arsitektur menjadi medium penyampai pesan politik perjuangan tentang bangsa baru yang maju dan bebas dari dominasi kolonialisme Belanda. Gagasan membangun masjid yang megah muncul di benak Bapak Proklamator yang juga arsitek itu setelah pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda pada 1949.

Tekad Soekarno kian menggebu pasca-kunjungannya ke Sumatera Utara pada 1951. Kala itu, ia melihat kemegahan Masjid Maimun dan meninjau pembangunan Masjid Suhada di Yogyakarta. Presiden pertama RI itu merasa miris, arsitek Masjid Maimun adalah orang Belanda, sedangkan kontraktornya adalah Asosiasi Perusahaan Perkebunan asing di Sumatera Timur. Masjid Suhada juga setali tiga uang. Dirancang oleh arsitek Indonesia, Supono, konstruksinya justru dikerjakan oleh perusahaan Belanda.

Kenyataan adanya campur tangan Belanda dalam pembangunan dua masjid besar tersebut mendorong Soekarno membangun masjid megah kebanggaan umat Islam dan rakyat Indonesia sesuai karakter bangsa, didesain dan dibangun oleh bangsa Indonesia sendiri. Masjid yang menjadi simbol bangsa merdeka dan bukan warisan atau buatan kolonial Belanda.

Tujuh belas tahun kemudian, tepatnya 22 Februari 1978, Masjid Istiqlal diresmikan. Sejak saat itu, 22 Februari ditetapkan sebagai hari ulang tahun Masjid Istiqlal.

Berdiri di atas lahan 9,32 hektare, Masjid Istiqlal dapat menampung hingga 200 ribu jamaah untuk salat di dalamnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya